
Banda Aceh, 3 Mei 2025 — Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala melalui organisasi Asian Medical Student’s Association (AMSA-USK) 2024/2025 mengadakan kegiatan edukatif bertajuk LEGO (Let’s Go to BLS) 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 3 Mei 2025, dan diikuti oleh siswa kelas Science Technology dan kelas X IPA 2 SMA Labschool Unsyiah.
Kegiatan ini dirancang sebagai sarana edukatif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar medis para siswa, khususnya terkait dengan Heimlich Maneuver, penanganan cedera olahraga (sport injury), dan resusitasi jantung paru (RJP).
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan penyampaian materi serta terlibat langsung dalam focus group discussion (FGD) yang interaktif. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga dilatih secara praktis untuk melakukan tindakan pertolongan pertama yang bisa sangat berguna dalam situasi darurat.
Kegiatan ini memiliki tujuan untuk: 1) Meningkatkan pengetahuan bagi peserta. 2) Mengetahui cara melakukan pertolongan pertama. 3) Melatih kemampuan peserta dalam keterampilan medis dasar.

Tujuan kegiatan LEGO 2025 antara lain:
- Meningkatkan pengetahuan peserta tentang pertolongan pertama.
- Memberikan pemahaman praktis tentang cara melakukan Heimlich Maneuver, penanganan cedera olahraga, dan RJP.
- Melatih kemampuan peserta dalam keterampilan medis dasar.
Adapun fokus pembahasan kegiatan meliputi:
- Pemahaman mengenai sport injury: definisi, jenis, manfaat, dan teknik penanganan.
- Teknik Heimlich Maneuver: pengertian, manfaat, dan cara pelaksanaannya.
- Resusitasi Jantung Paru: pemahaman dasar dan teknik aplikatif di lapangan.
Indikator keberhasilan kegiatan diukur dari pemahaman konsep oleh peserta serta keterampilan mereka dalam mempraktikkan teknik-teknik yang telah diajarkan.
Ibu Cut Pah Nurul Asiah, M.Pd selaku pendamping kegiatan menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi siswa, terutama dalam membangun kesiapan mereka dalam menghadapi kondisi darurat. “Anak-anak terlihat antusias dan aktif, mereka tidak hanya mendengarkan tetapi juga langsung mempraktikkan materi yang diberikan,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, LEGO 2025 diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan kedokteran dan pelajar sekolah menengah dalam meningkatkan literasi kesehatan serta kesiapsiagaan medis generasi muda.