Kepala Sekolah SMA Laboratorium Syiah Kuala Menjadi Narasumber dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Naskah Modul Bimtek
![](https://labschoolunsyiah.sch.id/docs/uploads/2025/01/Hendra-darmawan-S.Si_-1024x768.jpg)
Banda Aceh, 20 Januari 2025 – Kepala Sekolah SMA Laboratorium Syiah Kuala, Bapak Hendra Darmawan, S.Si, berperan sebagai narasumber dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Penyusunan Naskah Modul Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan dan menyusun draft naskah modul bimbingan teknis sebagai panduan dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah terkait manajemen mutu perpustakaan. Diskusi tersebut diadakan secara daring dengan tema Manajemen Mutu Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Peserta kegiatan melibatkan perwakilan pakar dan pemerhati perpustakaan sekolah/madrasah, serta seluruh staf Kelompok Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
![](https://labschoolunsyiah.sch.id/docs/uploads/2025/01/HD1.jpg)
Dalam sambutannya, Bapak Hendra menyampaikan pentingnya perpustakaan sebagai model penerapan sistem penjaminan mutu di lingkungan sekolah. “Kami bersyukur perpustakaan sekolah dijadikan sebagai model penerapan sistem penjaminan mutu sekolah. Di SMA Laboratorium Syiah Kuala, manajemen mutu perpustakaan untuk meningkatkan literasi siswa, artinya membuka minat baca siswa. Seperti yang kita ketahui, dalam Asesmen Nasional, yang ditanyakan kepada siswa tentu tentang literasi dan numerasi, termasuk juga dalam seleksi perguruan tinggi. Jadi, sudah sepatutnya sekolah kita menjadikan perpustakaan itu sebagai salah satu bidang yang diperhitungkan, bukan hanya sebagai fasilitas tambahan untuk sekolah,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut Kepala sekolah SMA Labschool fokus pada berbagi pengalaman apa yang sudah diterapkan di SMA Labschool yaitu tentang sistem manajeman mutu dalam perpustakaan meliputi :
- Memasukan Bidang Perpustakaan didalam Manual Mutu Sekolah
- Menyusun Bisnis Proses (Prosedur) Bidang Perpustakaan
- Menentukan Sasaran Mutu Bidang Perpustakaan Setiap Proses Bisnis
- Membuat Tabel ID Resiko Bidang Perpustakaan Setiap Proses Bisnis
- Membuat Program Kerja
- Membuat Pantauan Program Kerja
- Melakukan Audit Internal
- Melakukan Pengukuran sasaran Mutu
- Melakukan Rapat Tinjauan Manjamen
- Melakukan Audit Eksternal
- Melakukan Perbaikan Berkelanjutan (Siklus PDCA)
Lebih lanjut, Bapak Hendra menekankan bahwa perpustakaan sekolah harus diposisikan sebagai sumber informasi utama bagi guru dan siswa. “Artinya, kita memposisikan perpustakaan itu sebagai sumber informasi di sekolah, baik untuk guru maupun siswa belajar. Tentunya, agar pengelolaan perpustakaan itu berjalan maksimal, perpustakaan di SMA Laboratorium Syiah Kuala telah menerapkan sistem manajemen mutu perpustakaan,” tambahnya.
Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan modul bimbingan teknis yang komprehensif sebagai panduan bagi sekolah/madrasah dalam mengelola perpustakaan secara optimal untuk mendukung peningkatan kualitas literasi nasional.