Keterampilan Pendidik dalam Membentuk Generasi Islami , Sabtu 26 Maret 2022

SMA Laboratorium Unsyiah mengadakan pelatihan bagi guru yaitu Keterampilan Pendidik dalam Membentuk Generasi Islami , Sabtu 26 Maret 2022. Sebanyak 35 guru mengikuti acara di perpustakaan SMA Laboratorium Unsyiah dengan Khidmat.

guru mengikuti pelatihan

Kegiatan ini adalah salah satu bentuk usaha sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru membangun pola komunikasi guru dalam membentuk karakter islami siswa. Kepala sekolah Dr. Nasir Usman, M.Pd membuka kegiatan pelatihan dengan harapan guru mengikuti dengan seksama dan serius. Pola komunikasi perlu dibangun untuk meningkatkan pemahaman siswa yang akhirnya meningkatkan prestasi siswa.  Dr. Nasir juga mengharapkan terjadi peningkatan kemampuan guru dalam memberikan pelayanan pendidikan secara optimal, sehingga guru bukan sebagai penginterupsi namun guru mengayomi siswa belajar sepanjang hayat menjadi pribadi unggul berkarakter Islami.  Wakasek Dr Rini Safitri, M.Si bersama manajemen sekolah berinisiatif mengadakan acara pelatihan ini karena memantau sangat diperlukan peningkatan membangun komunikasi agar terbentuk suasana menyenangkan.

Dr. Nasir Usman, M.Pd membuka kegiatan
Ibu Hetti Zuliani, M.Pd., Cht.,CI

Ibu Hetti Zuliani, M.Pd., Cht.,CI yang mengisi materi Keterampilan Pendidik dalam Membentuk Generasi Islami, seorang Dosen USK dan juga aktif sebagai koselor sangat piawai dan menyenangkan membangkitkan motivasi guru dalam pelatihan. Materi ibu Hetty sangat dibutuhkan guru dalam mengelola emosi guru sebagai guru dan emosi siswa.  Fenomemna yang terjadi adalah kurangnya komunikasi dan pemahaman tentang masalah siswa yang berbeda. sehingga timbulnya masalah belajar yang sulit diatasi.  Pengelolaan stres dari masalah, umumnya bertindak menghindari ke psikiater namun akan memilih ke konselor, karena pandangan akan dianggap mengalami gangguan jiwa. Sangat diperlukan pemahaman pendidik akan perbedaan karakteristik siswa seperti :

  1. Perbedaan individu ( Intelegensi , bakat dan minat, sikap dan prilaku dan potensi keluarga)
  2. Kepribadian
  3. Masalah dalam belajar
  4. Metode pengentasan masalah

Pola komunikasi diri, manajemen diri, ada manajemen stres dan manajemen krisis yang perlu dilakukan yang perlu dimiliki seorang guru, untuk  pemahaman individiual. Resiko menjadi pendidik adalah siap menjadi terampil. Masalah belajar bisa timbul, karena hari ini mengajar dan besok sikapnya berbeda, hal ini ada situasi tertentu berubah. Orang memang selalu berubah dan ini adalah fitrah, maka bagaimana guru mengatasinya. Pola pembiasaaan untuk membangun komunikasi, sampai otomaticly, bisa berubah. Keterampilan komunikasi sugestibel (wajib dimiliki guru) untuk membentuk sikap siswa. Dibutuhkan sinergi warga sekolah dan orang tua menciptakan suasana bekajar yang menyenangkan, perlu penanganan khusus dan kerjasama seluruh komponen.  





Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *