Kenduri” Tet Apam” SMA Laboratorium Unsyiah di Bulan Rajab

Siswa kelas XI melaksanakan kegiatan ” Thet Apam” di SMA Laboratorium Unsyiah 6 Maret 2021.
Guru PKW Iza Maulina, S.Pd menginisiasi Tet Apam merupakan salah satu bentuk kegiatan praktek pengolahan makan khas daerah Aceh, materi pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di semester II . Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan salah satu kuliner khas budaya masyarakat Aceh yang sering dimasak pada bulan Rajab.
Apam merupakan makanan cemilan atau kue yang terbuat dari tepung beras dan di suguhkan dengan kuah santan berisikan nangka, rasanya gurih dan manis.

Photo Siswa dan guru disaat presentasi hasil


Siswa SMA Laboratorium Unsyiah mengaku sangat senang mengikuti kegiatan Tet Apam ini, sebagian mengaku ini adalah pengalaman pertama. Siswa diminta untuk membawa bahan berupa tepung beras, santan secara berkelompok membuat adonan Apam , kemudian dibakar menggunakan belanga tanah.
Kesungguhan siswa bergotong royong bersama, mempersiapkan alat dan bahan. Perapian dengan arang dan batok kelapa , tungku dari susunan batu bata, dan belanga dari tanah dibawa dari rumah.
Menyalakan perapian memasak hal sulit dilakukan bagi siswa. Jangankan memasak dengan kayu bakar, memasak dirumah dengan kompor mungkin masih jarang dilakukan. Usaha keras agar api mau menyala peluh keringat dan bau asap tidak menyurutkan siswa.


Ujian kesabaran juga terjadi saat adonan lengket dan tidak berbentuk saat pertama kali dimasak, hal ini dikarenakan belanga tanah yang digunakan masih baru. Berkali-kali mencoba dan akhirnya berhasil juga terlihat dari rasa Apam yang enak disiram kuah santan. Keseruan kegiatan masak dapat diakses di ig.@pkw_labschool.
Kepala sekolah Dr. Nasir Usman, M.Pd memantau langsung aktivitas Tet Apam, dengan selalu mengingatkan prokes kepada siswa dan guru. Kata beliau kalau bukan remaja yang ikut melestarikan, tentu budaya ini mudah hilang akibat peradaban kemajuan zaman.
Hal menarik terlihat dalam proses Tet Apam yakni siswa memakai kain batik panjang diatas seragam. Kata siswa tampilan ini mengikuti orang dulu, kalau perempuan Aceh memakai kain batik panjang saat masak Thet Apam, dimana perempuan membuat adonan dan yang laki-laki yang memasak di perapian.
Aktivitas Tet Apam sarat makna kesabaran menunggu perapian, kerja keras menguleni adonan, rasa syukur akan nikmat rezeki dari Allah SWT akan kekayaan bahan pangan, serta kebersamaan dan gotong royong mempersiapkan, membersihkan peralatan dan tempat diharapkan menjadi nilai berharga bagi generasi muda SMA Laboratorium Unsyiah untuk terus melestarikan dan mencintai kuliner-kuliner khas Aceh.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *