Sosialisasi Kurikulum Paradigma Baru, SMA Laboratorium Unsyiah Menuju Merdeka Belajar

Sebanyak 35 guru mengikuti sosialisasi Kurikulum Paradigma Baru yang diselenggarakan SMA Laboratorium Unsyiah Sabtu, 4/6/2022. Kegiatan ini diselenggarakan kurikukulum dengan binaan kepala sekolah, yaitu ingin menuju visi baru dengan mengimplementasi Permen no. 56  Tahun 2022 yang dilaunching Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Harapan besar disampaikan Wakasek Dr. Rini Safitri, M.Si, kurikulum sekolah harus melakukan kegiatan.penguatan guru dan sistem belajar dengan menerapkan Paradigma baru yaitu menuju  “Sekolah Penggerak” .  Bu Rini menambahkan “Mau tidak mau suka tidak suka , warga sekolah harus beradaptasi bisa menerapkan gelombang baru, pola pikir harus berubah dari pola pikir lama. Bu Rini sangat yakin warga sekolah dengan guru dan staf yang hebat dan kompak dapat mulai mengenal dan mengimplementasikan kurikulum paradigna baru menjadi sekolah penggerak.

Kepala sekolah Dr.Nasir Usman, M.Pd., membuka kegiatan pelatihan dengan dorongan dan motivasi warga sekolah memiliki wawasan terbuka agar dapat menerima paradigma baru dalam pembelajaran. Kepala sekolah mengatakan, dalam kurikulum baru ini adanya pemolesan dari Kurikulum  2013 dikembangkan menjadi kurikulum merdeka belajar. Kepsek melaporkan kepada warga sekolah , bahwasanya manajemen sekolah telah melakukan pendaftaran dan diterimanya SMA Laboratorium Unsyiah terdaftar menjadi Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri. Sebagai langkah awal sekolah akan memulai penerapan Kurikulum Merdeka, di tahun ajaran baru Juni 2022-2023 dikelas X.

Diundang 2 pemateri yang telah menguasai dan melaksanakan Sekolah Penggerak. Dr. Mardin Louli, M.Pd kepsek Metodist dan Dr. Erlawana, S.Pd. M.Pd., mereka telah berhasil menerapkan Kurikulum Merdeka.  Pak Mardin dan Bu Erlawana, dengan kerendahan  hati berkenan membagi pengalaman, strategi dan cara mengimplemetasikan Kurikulum Merdeka sebagai Sekolah Penggerak. Paparan yang disampaikan kedua pemateri, sangat relevan dengan kondisi yang ingin dilaksanakan oleh SMA Laboratorium Unsyiah. Pengalaman yang dirasakan kedua kepala sekolah dibagikan kepada peserta pelatihan bagaimana awalnya menerapkan kurikulum merdeka sampai akhirnya berhasil dalam capaian proses dan hasil seperti yang disampaikan bu Erlawana di SMAN 7.

Hasil pemaparan peserta jadi terbuka wawasan, bahwasanya saat kurikulum merdeka diterapkan dengan menyusun  KOSP (Kurikulum  Operasional Satuan Pendidikan) dalam dokumen 1. Dilanjutkan dengan menyusun Viisi, Misi, Pengorganisasian Pembelajaran, Perangkat Pembelajaran, dan menyusun Modul Ajar. Struktur Kurikulum IPAS yang terdiri dari IPA Terpadu yaitu pelajaran Biologi, Fisika, Kimia ( 3 Jam Termasuk Project) dan IPS Terpadu ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah.  Pelaksanaan dapat dilakukan secara reguler, terintegrasi, dam blok, maka jenjang Kelas X tidak penjurusan lagi IPA atau IPS.

Banyak hal baru yang didapatkan, bagaimana strategi mengawali menerapkan Kurikulum Merdeka. Harapan segala upaya dan usaha dalam meningkatkan mutu SMA Laboratorium Unsyiah berhasil dicapai.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *