Tim Akreditasi SMA Laboratorium Unsyiah didampingi Ibu Nurmilla, S.Pd. M,Si. dalam persiapan Asessmen Capaian Standar Akredetasi berbasis IASP Tahun 2020.

Tim Akreditasi SMA Laboratorium Unsyiah, terdiri dari guru dan tenaga pendidikan, mengikuti  pertemuan dengan pengawas pembina sekolah ibu Nurmila, S.Pd, M.Si . Kamis( 7/10/2021).  Pertemuan di perpustakaan ini terkait dengan informasi terbaru penambahan kuota visitasi  sekolah untuk pelaksanaan kegiatan Asessmen Capaian Standar Akredetasi berbasis IASP Tahun 2020.  

Kegiatan ini dirasa sangat penting ,  Ibu Nurmila, S.Pd, M.Si bersedia hadir mendampingi  tim Akreditasi sekolah dalam menyiapkan dokumen dan lainnya. Padatnya  kesibukan ibu Nurmila, namun kesediaan beliau  hadir memberikan semangat dan stimulus sangat dibutuhkan oleh tim. Sebelumnya status akreditasi  A yang berlaku selama 5 tahun akan diperpanjang secara otomatis sepanjang sekolah mampu menjaga kinerja sebagaimana ditunjukkan oleh sistem monitoring sekolah terakreditasi ( Dashboard), namun kabar terbaru dalam minggu ini ada penambahan kuota sekolah yang divisitasi untuk tahun ini, mengingat Aceh masuk 5 besar tahun lalu sukses visitasi akreditasi secara Nasional.

Dr. Nasir Usman, M.Pd. didampingi wakasek Dr. Rini Safitri, M.Si menyambut baik kedatangan ibu Mila. Kedatangan dan pendampingan bu Mila sangat diperlukan.  Dalam penjelasan bu Nurmila, bukan hanya dokumen yang harus dipersipakan namun kinerja akan diobservasi.  Dokumen yang disusun harus sesuai bila pada saatnya akan diobservasi , dukumen yang ada juga menunjukkan kinerja. Kegiatan observasi yang dilkakukan adalah fokus pada guru, observasi lingkungan siswa. Contoh menunjukkan digali lagi apakah pembuktian benar dan sesuai. Bahkan akan ada sesi wawancara kepala sekolah, wakasek, perwakilan guru, siswa, dan orang tua.

Teknik penggalian data yang akan dilaksanakan berupa: mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah.  Saat mutu lulusan baik  terjadi  proses PBM bermutu,  poses ini dapat terjadi bila guru berkualitas,  adan semua ini lahir dari manajemen sekolah contaoh program meningkatkan kompetensi guru, berawal dari manajemen sekolah  seperti dapalm penyususnan RKS, RKJM, RKT, dan RKAS  dapat memprogramkan 8 standar pendidikan.  Apakah program peningkatan sekolah dilaksanakan secara akademik dan non aedemik.

Data sekunder diperoleh dari  Emis dan PMP  terkait Kurikulum,asistem penilaian, Sapras, pembiayaan dan lainnya. Pengskoran, bobot paling tinggi 35 %  Mutu lulusan, proses pembelajaran 29 %, Mutu guru 18% dan  Manajemen 18%.  Penjelasan juga terkait, tentang butir mutu lulusan,  seperti  Tata tertib. Sekolah dapat menyiapkan yang lebih yamg mendukung yang lebib hak.kewajiba, penghargaan dan sangsi, buku piket dan catatan guru tidak hanya menulis, namun ada tindak lanjutnya.  Penyiapan kelengkapan guru, buku catatan guru waliI kelas yang mengangkut kedisiplinan, perkembangan siswa, karakter religilius yang berhubungan prestasi,  dan karakter. Penilaian karakter,  diobservasi dan dituangkan dalam lembar penilai sikap, namun  sering terabaikan.  Penekanan guru bukan hanya mengajar namun juga melakukan pembelajaran. Penilaian sikap dengan jurnal juga  harus berjalan.  Pendampingan juga  tentang berprilaku religius, masuk kelas, memberi salam, prilaku keteladanan, ketika dalam kelas, budaya  sadar berkarakter tanpa harus disuruh  siswa  sudah mulai berdoa setiap awal pembelajaran dan akhir pembelajaran.  Kepedulian sosial juga dituntut, ketika diwawancara bukan hanya kunjungan sosial namun terlihat dalam proses pembelajaran. Sampai pada kepedulian lingkungan seperti sampah dan debu, sadar sampah buang pada tempatnya.

Harapan semua kerja keras tim akreditasi sekolah, dalam melakukan persiapan kegiatan Asessmen Capaian Standar Akredetasi berbasis IASP Tahun 2020 termasuk  pendampingan  oleh Ibu Nurmila, S.Pd. M,Si perwakilan Disdik Aceh 2021 mendapat keberkahan dan Ridho dari Allah SWT.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *